Ilmu Politik dalam al-Quran: Respon atas Isu-isu Aktual dan Kontekstual
- Judul: Ilmu Politik dalam al-Quran: Respon atas Isu-isu Aktual dan Kontekstual
- Penulis: Dr. Ilyas Daud, M.S.I
- Editor: Atiq Aqiqotul Hasanah
- Penerbit: RaSAIL Media Group: Semarang, 2019
- ISBN: 978-602-9599-18-
Secara spesifik dan
teknis Al-Qur’an memang tidak membicarakan persoalan politik secara panjang
lebar, hanya sedikit saja. Namun, nilai-nilai universal yang terkandung di
dalamnya, menjadikan kitab suci umat Islam ini relevan disetiap waktu dan
tempat, dan relevan dalam konteks apapun, baik hukum, ekonomi, budaya, sains,
dan termasuk politik. Buku ini adalah bagian dari upaya menguraikan relevansi
tersebut.
Dalam konteks ilmu
politik khususnya, ternyata Al-Qur’an benar-benar memiliki khazanah pengetahuan
tentang itu, terutama jika al-Qur’an dimaknai secara universal, menangkap nilai
maqasidnya, dibaca dalam ragam pendekatan, baik linguistik, semantik,
hermeneutik, sosio historis, dan dikaitkan dengan semangat misi kehadirannya sebagai
rahmat bagi semesta alam, lalu dikaitan dengan isu-isu politik terkini, seperti
korupsi, oligarki, kriminalitas, politik uang, politik identitas, peran dan
fungsi negara, kepemimpinan, kekuasaan dan lain lain, maka akan ditemukan
sumbangsi-nya bagi kemaslahatan kehidupan umat manusia.
Memang ada sebagian
pemikir muslim yang berpendapat bahwa dalam al-Qur’an tidak ada teori atau
konsepsi mengenai politik. Bagi penulis, pendapat seperti itu berangkat dari
sudut pandang murni kewahyuan al-Qur’an tanpa dihubungan dengan tafsir, atau
dunia tafsir menafsir. Bukankah tafsir merupakan ilmu yang berfungsi
mengeluarkan hukum dan hikmah dalam al-Qur’an sebagaimana pendapat Al-Zarkasyi,
lalu hukum dan hikmah itu dikaitkan dengan kehidupan manusia dalam ragam
konteks, isu, waktu dan tempat. Dalam kata lain tafsir adalah media dimana manusia
menghubungkan teks (wahyu) dengan konteks (politik). Dengan tafsir, al-Qur’an
menjadi teks dinamis, terbuka dengan segala hal. Itulah yang dimaksud dalam
tulisan ini. Atas dasar itu, maka buku ini diberi judul “Ilmu Politik Dalam
Al-Qur’an, Respon atas Isu-Isu Aktual dan Kontekstual”.
Isu politik memang
luas, dan buku ini tidak bisa memuat semuanya. Karenanya penulis menyadari
bahwa buku ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itulah buku ini
lahir, agar penulis bisa belajar dari kekurangan dan kesalahan itu untuk
perbaikan pada karya-karya berikutnya. Untuk itu penulis sangat membuka diri atas
kritik dan masukan apabila pembaca menemukan kesalahan-kesalahan di dalam buku
ini.