Humanisasi Ilmu Keislaman Dan Islamisasi Ilmu Modern Sebagai Respons Epistemologis Terhadap Tantangan Modernitas
- Judul: Humanisasi Ilmu Keislaman Dan Islamisasi Ilmu Modern Sebagai Respons Epistemologis Terhadap Tantangan Modernitas
- Penulis: Prof. Dr. H. Sholihan, M.Ag.
- Editor: Mohammad Nor Ichwan
- Penerbit: RaSAIL Media Group: Semarang, 2023
- ISBN: 978-623-5955-19-
Disclaimer: Pembelian buku akan di proses langsung setelah pembayaran di terima.
Tradisi
epistemologis keilmuan Barat cenderung antroposentris dan sekularistik. Dimensi
spiritualitas dan ketuhanan diceraikan dari teoretisasi ilmu pengetahuan, sementara di sisi yang lain
epistemologi pengembangan ilmu-ilmu keislaman cenderung berwatak teosentris dan
abai terhadap aspirasi dan dinamika kemanusiaan yang berwatak empiris, historis
dan humanistik. Keduanya menjadi bersifat parsial dan membutuhkan jembatan yang
mensinergikannya dalam hubungan kolaboratif-integralistik.
Dengan mengambil gagasan besar dari dua pemikir Islam mengenai kritik epistemologi, yakni Hassan Hanafi dan Ismail Raji al-Faruqi, buku ini berhasil mendudukkan polemik mengenai tawaran proyek pengembangan epistemologi keilmuan Islam, yakni Humanisasi Ilmu Keislaman Hassan Hanafi dan Islamisasi Ilmu Pengetahuan al-Faruqi secara menarik dan proporsional, sekaligus menunjukkan parsialitas gagasan kedua tokoh tersebut sebagai sebuah kritik.
Gagasan humanisasi ilmu-ilmu keislaman Hassan Hanafi didasarkan pada hasil amatannya betapa Ilmu-ilmu keislaman mengalami krisis karena mengalami sakralisasi dan kuatnya orientasi teosentris sehingga perlu dilakukan proyek humanisasi, sedangkan gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan al-Faruqi didasarkan pada amatannya betapa ilmu pengetahuan moderen juga mengalami krisis karena proses sekularisasi dan kuatnya orientasi antroposentris sehingga perlu dilakukan spiritualisasi. Kontribusi karya disertasi ini terletak pada tawaran pendekatan dalam pengembangan ilmu yang berwatak sintesis-integratif melalui paradigma teo-antroposentris. Sebuah tawaran yang sangat layak dipertimbangkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang sudah terlanjur terdikotomisasi dalam pentas sejarah peradaban modern